Selasa, 14 Desember 2010

BAHASA DAN KENDALANYA (LANGUAGE AND DISADVANTAGE)

I. Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui, masing-masing bahasa yang dimiliki oleh setiap individu tidak sama, memiliki keberagaman bahasa masing-masing, dan keberagaman tersebut nantinya dapat dilihat ketika seseorang menggunakan bahasa yang di dalam berbagai kesempatan. Antara individu satu dengan individu yang lain memiliki perbedaan bahasa, bahkan untuk masyarakat bahasa pun di dalamnya memiliki perbedaan yang saling tumpang tindih dari segi bahasa. Pada makalah ini, kita akan melihat dua bahasa yang sebenarnya sama dari maksudnya, tapi di dalam situasi penggunaan bahasa tersebut berbeda, dan hal ini merupakan kerugian dari bahasa itu sendiri.
Contoh kasus untuk permasalahan tersebut adalah bahasa Inggris yang digunakan oleh warga Amerika Serikat, bahasa Inggris yang digunakan oleh warga kulit putih dan warga kulit hitam memiliki perbedaan walaupun memiliki maksud yang sama. Beberapa faktor yang dianggap oleh para ahli mempengaruhi perbedaan tersebut adalah perbedaan kelas sosial dan latar belakang pendidikan. Pada makalah ini akan membahasa Bernstein dan kodenya, bahasa Inggris hitam (Black Inggris) yakni bahasa Inggris yang digunakan oleh warga kulit hitam yang berdomisili di Amerika Serikat, dan konsekuensi perbedaan bahasa yang digunakan oleh komunitas Black Inggris di dalam Pendidikan.

II. Ringkasan Materi
1. Bernstein dan kode-kodenya
Basil Bernstein adalah ahli sosiolog asal Inggris, memiliki pengaruh yang kuat dalam permasalahan atau bidang pendidikan, terutama di Inggris Raya. Bernstein tertarik dalam bidang sosialosasi, bagaimana seorang anak mengakuisisi identitas budaya tertentu dan meresponnya. Dalam artian, dia memiliki ketertarikan dengan peran bahasa dalam sosialisasi. Di dalam pemahaman oleh Berstein, bahasa yang baik dipengaruhi oleh budaya, keduanya saling mempengaruhi dan memiliki keterkaitan yang erat. Berstein percaya, bahwa ada hubungan secara langsung atau hubungan timbal balik antara jenis bahasa tertentu dengan struktur sosial, baik ketika munculnya atau lahirnya bahasa tersebut dan melestarikannya, dan cara seseorang ketika menggunakan bahasa di dalam struktur sosial. Jadi, menutur Berstein bahasa dipengaruhi oleh struktur sosial tertentu yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Individu menpelajari peran sosial mereka di dalam proses berkomunikasi. Proses ini berbeda antara satu kelompok sosial dengan kelompok sosial yang lain, karena setiap individu yang ada di dalam kelompok sosial tersebut berbeda satu sama lain, yakni keberadaan peraturan atau kebiasaan yang berbeda di masyarakat. Bernstein menyatakan, bahwa ada dua jenis yang sedikit berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh masyarakat. Dia menjabarkan dalam bentuk kode (awalnya dalam bentuk kode yang formal) dan berbagai hal lainnya yang dibatasi oleh kode (kode awalnya publik). Menurutnya, kode ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Misalnya, dijabarkan menggunakan kode yang akurat dan ketertiban gramatikal sintaksis untuk mengatur apa yang dikatakan, menggunakan kalimat kompleks yang menggunakan berbagai macam perangkat untuk subordinasi, menggunakan preposisi untuk menunjukkan hubungan saling keterkaitan dan logis, menggunakan kata ganti saya.
Menurut Bernstein, bahwa setiap bahasa asli memiliki akses ke kode yang dibatasi, karena semua menggunakan kode ini dalam berbagai kesempatan dengan tujuan untuk keakraban dan kekeluargaan. Namun, tidak semua kelas sosial memiliki akses yang sama dengan kode yang dijabarkan, khususnya kelas rendah, yakni orang-orang pekerja kelas bawah dan anak-anak mereka (orang-orang kulit hitam). Secara khusus, anak-anak dari kelas yang lebih rendah memiliki kemungkinan mengalami kerugian berbahasa dalam kehidupan mereka sehari-hari, terutama ketika mereka di sekolah.

2. Bahasa Inggris Hitam (Black Inggris)
Para ahli bahasa menggambarkan tentang kemampuan berbicara orang kulit hitam di Amerika Utara dan mengumumkan tentang bagaimana menyeragamkan kemampuan bicara dalam berbagai hal. Dengan kata lain, orang kulit hitam yang tinggal di New York, Boston, Chicago, Detroit, mempunyai kemampuan bicara yang sama, sebaliknya yang sama tidak bisa bicara dari nonblack, yang tinggal di kota yang sama, dengan kata lain orang kulit hitam dan orang kulit putih yang tinggal di daerah yang sama tapi memiliki kemapuan bicara yang berbeda dari segi bahasa mereka). Kemampuan bicara orang kulit hitam di kota ini mirip dengan kemampuan bicara (bahasa) orang kulit hitam di daerah bagian selatan dalam berbagai hal.
Orang kulit hitam memiliki karakteristik fonologi, morfologi, dan sintaksis yang saling berkaitan erat. Kata-kata seperti thing dan this dalam pengucapannya berbeda, menjadi ting dan dis. Kata bath akan berbunyi seperti baff, brother menjadi bruvvre, nothing menjadi nuffin, dan tread menjadi tred. Beberapa contoh lain yang ditemukan seperti, bik untuk big, kit untuk kid, dan cup untuk cub. Beberapa contoh lainnya yang mungkin tidak bisa berubah pengucapannya, test, deks, dan end dapat diucapkan tanpa konsonan terakhir mereka. Bentuk jamak dari test sebenarnya adalah tess atau tesses, tegantung pada bagaimana individu tersebut mengucapkannya dalam bentuk jamak. Carol, Paris, protect, dan from mungkin memperlihatkan hilangnya r, dan car and cart akan selalu memperlihatkan hilangnya r . sebagai contoh lain, your brother mungkin menjadi identik you brother ketika diucapkan. Hal ini merupakan menjadi satu di antara kerugian bahasa.
Dalam morfologi, akhiran t dan d sering tidak dibunyikan. Misalnya, I walked ketika diucapkan akan terdengar seperti I walk. Selanjutnya secara sintaksis, orang kulit hitam menggunakan be, atau gabungan kata kerja nol (the zero copula), sebagai contoh He nice (sebenarnya diucapkan dalam bentuk kalimat He is nice right now) dan He be nice (He be nice sometimes). Dalam kasus ini gabungan kata kerja nol jarang ditemukan di dalam kemampuan bicara orang kulit putih.

3. Beberapa Konsekuensi dalam Pendidikan
Telah terjadi kesalahpahaman yang meluas di Amerika Serikat, yakni oleh warga kulit hitam pengguna bahasa Inggris , baik dari segi karakteristik dan bagaimana bahasa tersebut digunakan. Kesalahpahaman ini mengakibatkan konsekuensi yang menjadi kerugian bagi bahasa itu sendiri. Bagi para pendidik, karakteristik warga kulit hitam yang juga menggunakan bahasa Inggris di dalam berkomunikasi sehari-hari (Black Inggris) merupakan suatu kekurangan atau kelemahan: anak-anak mereka (Black Inggris-red) memiliki kemampuan berbahasa yang kurang baik akibat dari karakteristik tersebut, dengan bahasa yang tidak memiliki beberapa fitur standar dan konsekuensi dari kekurangan yang kognitif.
Bereiter dan Engelman pada tahun 1966 (dalam Wardaugh, 1986:327), menyatakan bahwa anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa seperi itu menunjukkan total kurangnya di dalam menggunakan bahasa sebagai perangkat untuk mendapatkan dan memproses informasi. Bahasa bagi anak-anak tersebut adalah sangat berat untuk dipelajari dan tidak ada manfaatnya. Pada tahun 1960, pandangan tersebut menyebabkan beberapa pendapat tentang bagaimana cara atau solusi untuk mengajarkan berbagai bahasa yang standar kepada anak-anak kulit hitam. Untuk mengatasi masalah kekurangan mereka yang diyakini ada, Bereiter dan Engelmann mengusulkan program yang dirancang untuk mengajarkan anak-anak kulit hitam bagaimana cara berbicara di dalam berkomunikasi yang baik: misalnya, tentang bagaimana membuat pernyataan yang baik dan benar, mengembangkan sebuah konsep atau topik dari hal yang besar ke hal yang kecil, bagaimana menggunakan preposisi, dan lain-lain. Jadi, berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh pendidik ketika mengajarkan berbahasa kepada anak-anak kulit hitam, dapat dikatakan mereka (anak-anak kulit hitam) tidak memiliki bahasa, dan dalam hal ini peran, tugas, dan tanggung jawab seorang pendidik untuk membantu dan memperbaiki kesalahpahaman yang selama ini terjadi di dalam berbahasa.

III. Kesimpulan
Bahasa dipengaruhi oleh peran sosial, struktur sosial, atau kelas sosial yang ada di dalam suatu masyarakat walaupun mereka tinggal di daerah yang sama. Bahasa yang mereka gunakan akan berbeda, secara fonologi, morfologi, dan sintaksis, terutama bagi orang-orang kulit hitam (Black Inggris). Pengucapan mereka akan berbeda walaupun maksud yang ingin disampaikan adalah sama. Hal ini menjadi satu di antara kerugian bahasa terutama di dalam bidang pendidikan.

Daftar Rujukan
Wardhaugh, Ronald. 1986. An Introduction to Sosiolinguistics. New York: Basil Blackweel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar